بسم الله الرحمن الرحيم
Banyak hal yang saya kagumi dari beliau, padahal kalau beliau tahu, pasti beliau tidak mau dikagumi. Ustadz Hasan Abdullah Sahal, guruku Hadist, kyaiku, panutanku dan aku adalah (hanyalah) pengagum beliau. Satu kalimat beliau yang sering aku dengar, terasa menggedor-gedor hati untuk terus sadar.
"Kalau kamu mengikuti orang yang benar, kalian akan tersesat! Kalau kamu mengikuti kebenaran, selamatlah kalian. Kalau kamu mengagumi dan mengikuti Hasan ini kemanapun itu salah! Kalau kamu tahu Hasan ini salah, jangan ikuti. Kalau saya benar silakan ikuti."
Begitulah kira-kira pesan beliau yang amat sederhana itu. Seandainya ada orang yang aku ingin selalu dekat dengannya, agar bisa menimba ilmunya, merasakan didikan tauhid darinya, sekarang ini.... beliau lah orangnya. Tapi aku sadar, secara struktural aku sudah lepas dari Gontor, dan yang bermimpi seperti itu aku yakin tidak hanya aku sendiri, tetapi banyak santri lainnya.
Teman-teman beliau adalah orang-orang sekelas menteri, seniman-budayawan, akademisi, maupun tokoh-tokoh yang bertaraf nasional dan internasional. Status sosial, berkecukupan secara finansial... dst.. ternyata tidak membuat beliau untuk bergaya hidup mewah. Bersahaja! sangat sederhana dan apa adanya, itulah beliau. Tidak sungkan untuk berkata benar sekalipun di hadapannya itu orang nomer 1 di negeri ini.
Ya Allah, lindungilah beliau, istiqomahkanlah beliau. (ISB)
penulis imam saiful bahri
"Kalau kamu mengikuti orang yang benar, kalian akan tersesat! Kalau kamu mengikuti kebenaran, selamatlah kalian. Kalau kamu mengagumi dan mengikuti Hasan ini kemanapun itu salah! Kalau kamu tahu Hasan ini salah, jangan ikuti. Kalau saya benar silakan ikuti."
Begitulah kira-kira pesan beliau yang amat sederhana itu. Seandainya ada orang yang aku ingin selalu dekat dengannya, agar bisa menimba ilmunya, merasakan didikan tauhid darinya, sekarang ini.... beliau lah orangnya. Tapi aku sadar, secara struktural aku sudah lepas dari Gontor, dan yang bermimpi seperti itu aku yakin tidak hanya aku sendiri, tetapi banyak santri lainnya.
Teman-teman beliau adalah orang-orang sekelas menteri, seniman-budayawan, akademisi, maupun tokoh-tokoh yang bertaraf nasional dan internasional. Status sosial, berkecukupan secara finansial... dst.. ternyata tidak membuat beliau untuk bergaya hidup mewah. Bersahaja! sangat sederhana dan apa adanya, itulah beliau. Tidak sungkan untuk berkata benar sekalipun di hadapannya itu orang nomer 1 di negeri ini.
Ya Allah, lindungilah beliau, istiqomahkanlah beliau. (ISB)
penulis imam saiful bahri
terima kasih sudah mau membaca.
Posting Komentar